Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

MENGURAI MEMORI


Jumpa pertama

Ada yang berdetak
berdegup tak serempak

Ada yang berdesir
Rasa tak hendak kuusir

Saat kutatap sepasang mata
Manis berkejora

Sungging senyum malu
Dan hatikupun kelu

Tanpa kata
Rasaku bicara
Aku jatuh cinta
Di sua pertama

     Selamat malam Kay..seperti kemarin, malam ini kau masih saja indah dalam diammu. Tapi wajahmu tampak merona, tak pasi lagi. Mungkin mamamu mengulas tipis bedak di ranum pipimu..atau ini tanda tanda kejaiban akan kau jemput?? Ah, pasti aku akan jadi orang pertama yang paling bahagia jika itu terjadi. Apa pun yang bisa membuatmu tersenyum lagi, begitu sangat kunantikan.
     Kay, tadi sore, dalam perjalanan ke sini, aku melewati Menteng, dan aku melewati hotel di mana kita pertama kali bertemu. Masih seperti 1,5 tahun lalu, teduh dan bersahaja. Dan tahukah engkau Kay, dadaku berdesir kencang saat itu, kenangan demi kenangan terburai...dan tanpa terasa, mataku membasah..kangen kamu Kay..
     Kita berdua waktu itu dipanggil interview di sana, dan tanpa banyak kata, segalanya tentangmu adalah kebahagiaan. Masih kuingat jelas, sosokmu yang mungil, tidak cantik tapi murah senyum, menabur ketulusan pada orang- orang yang baru kau kenal, termasuk aku. Dengan blus berbunga kecil berwarna hijau muda dan kulot berwarna senada serta jilbab setingkat lebih tua warnanya, kau nampak unik dan bikin adem.Sambil menunggu pengumuman, kau asyik dengan sebuah buku di tanganmu, kau bahkan tak bergeming saat aku lewat di depanmu dan memperhatikan buku yang kau baca. Diam- diam aku memperhatikanmu dari sudut pandangku, dan ahay..mungkin karena merasa diperhatikan, engkau mendongak. Pandangan kita bertemu, tapi anehnya aku menangkap raut yang agak ganjil di sana. Lebih tepatnya perpaduan antara terkejut, sedih dan gembira sekaligus. Aku yang penasaran sontak bertanya" Ada yang salah dengan saya dik...eh maaf, siapa namanya?"
" Aku Kaylila, panggil aku Kay, mmmm, tidak ada yang salah kok. Cuma, kamu mirip dengan almarhum abangku" katanya terbata.
" Oh ya?? kebetulan yang aneh ya...ups, namaku Saga Lazuardi, dan kau boleh memanggilku Saga" kataku menjawab penjelasannya.
Dan itulah awal dari perkenalan kita Kay. Kita ternyata punya banyak kesamaan, dari mulai hobby baca, makan apa pun yang enak dan kalau bisa murah, menulis puisi juga mengisi TTS. Diterima di tempat kerja yang sama, walau berbeda divisi, tidak malah menjauhkan kita Kay. Rasanya selalu saja ada waktu, di sela- sela shift kita yang sering kali tak berbarengan. Entah berpapasan di samping kantin, di tem[pat absen, mau pun di parkiran. Merngobrol apa pun denganmu selalu menyenangkan Kay. Engkau serasa menemukan figur kakak di diriku dan aku merasa punya adik yang bisa diperhatikan.Saat- saat kita bisa off berbarengan, kita memanfaatkannya untuk pergi ke tempat favorit kita, mencari buku- buku bekas di Senen pas uang cekak atau seharian nongkrong di Gramedia Matraman kalau habis gajian.Kalau pas aku off dan engkau tidak, aku biasanya ke bengkel ayahmu, membantunya mengerjakan perbaikan- perbaikan ringan atau menemaninya ngobrol tentang politik kita yang carut marut, atau tentang prestasi olah raga kita yang nampaknya mati suri.Katamu, aku bahkan sudah dianggap anak oleh beliau ya Kay, hehhe..Betul- betul sebuah persaudaraan yang manis ya Kay...sampai pada suatu saat, aku merasa ada yang salah dengan persaudaraan kita....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar