"Senja tak jingga kali ini Rindu, awan gelap merubahnya menjadi abu- abu kehitaman. Sang hujan sedang berharap- harap cemas, menunggu tingkap langit dibuka, agar dia bisa mengunjungi bumi yang dirindunya sangat. Payung- payung aneka warna siap dikembangkan, baju- baju hangat siap memeluk tubuh pemakainya..Pemanas air mulai dihidupkan, cangkir- cangkir yang berulir keemasan pada tangkainya menunggu setia, dan bau harum penganan mulai memenuhi ruang- ruang keluarga..Dan aku masih di sini, dengan cangkir yang sama, penuh dengan puisi yang bahkan aku pun tak memahami maknanya. Seandainya waktu bisa sedikit mundur...dan kenangan tentangmu masih mewangi...." |
|
Kabar Senja
08.02 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Syukaaaa.. Puisinya dingin diantara kehangatan.hiks
Posting Komentar